Sejarah Pembentukan PMKRI Jakarta Selatan

Pada tanggal 18 September 1964, dibawah saudara Edward Linggar, mahasiswa-mahasiswa PMKRI yang bertempat tinggal di sekitar Bendungan Hilir, Pejompongan, Kebayoran Lama, Kebayoran Baru, Pasar Minggu dan Tebet mengadakan suatu pertemuan yang akhirnya menghasilkan keputusan berdirinya Rayon Kebayoran dengan ketua pertama saudara Edward Linggar.

Pada tahun-tahun awal, Rayon Kebayoran belum mempunyai sekretariat tetap. Sekretariat selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Menyadari pentingnya sebuah sekretariat tetap untuk memperlancar aktivitas dan jalannya roda organisasi, pada tanggal 8 Juni 1966 diajukan permohonan izin penggunaan tanah gereja Blok B kepada Mgr. Djajasaputra (Uskup Agung Jakarta saat itu) untuk pendirian gedung margasiswa V (sekretariat). Selanjutnya untuk mekanisme rapat umum anggota (RUA), Rayon Kebayoran, pada tanggal 13 Juli 1966, menyetujui rencana pembangunan gedung margasiswa V.

Setelah permohonan izin penggunaan tanah dikabulkan oleh Uskup Agung Jakarta Mgr. A Djajasaputra pada bulan Juli 1966 dimulailah pembangunan margasiswa V. Bantuan dana untuk pembangunan Margasiswa diperoleh melalui sumbangan-sumbangan pejabat pemerintah dan para simpatisan PMKRI.

Selanjutnya melalui sidang MPA XXI dan Kongres di Jakarta pada tanggal 13 November 2000, Rayon Kebayoran diusulkan menjadi cabang. Dan akhirnya, pada sidang MPA XXII dan Kongres XXI di Kupang pada tanggal 23 November 2002, Rayon Kebayoran disahkan menjadi Cabang Kebayoran.

Pada awal bulan Agustus 2004, RUA PMKRI Cabang Kebayoran memutuskan untuk mengubah nama PMKRI Cabang Kebayoran menjadi Cabang Jakarta Selatan. Dengan Santo Pelindung adalah Sanctus Robertus Bellarminus. Tetapi walau telah mengalami peningkatan status dari Rayon menjadi Cabang Jakarta Selatan, peringatan berdirinya PMKRI Cabang Jakarta Selatan tetap dirayakan setiap tanggal 13 Mei.

Baca : Profil PMKRI Jakarta Selatan

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*