Pada awal terbentuknya, Rayon Petojo belum mempunyai sekretariat tetap, masih menumpang di rumah salah seorang anggotanya yang tinggal di Petojo Selatan. Sedangkan untuk menjalankan kegiatan yang diinstruksikan dari Cabang, para anggotanya berkumpul di gedung SD Tarsisius sebulan sekali. Cakupan wilayah Rayon Petojo saat itu meliputi daerah Grogol dan sekitarnya, Tanah Abang, dan berpusat di Petojo.
Baru pada tahun 1965 melalui perjuangan panjang Anggota dan Senior, serta bantuan dari Keuskupan Agung Jakarta, akhirnya Rayon Petojo memiliki gedung Sekretariat tetap yakni di Jl. Tanah Abang I/25B Jakarta Pusat. Gedung Sekretariat diberkati oleh Uskup Agung Jakarta Mgr. Leo Soekoto, S.J. pada tanggal 13 Agustus 1965, yang kemudian terus diperingati sebagai HUT Marga Petojo
Kepengurusan PMKRI sejak awal berdirinya [1965] hingga tahun 1990βan berjalan baik dari segi pembinaan, kaderisasi maupun proses suksesi kepemimpinan.
Semangat ini menurun drastis dan mencapai klimaksnya pada tahun 1996-2000. Dalam kurun waktu 4 tahun terjadi kevakuman Badan Pengurus PMKRI Rayon Petojo. Ini berimbas pada: tidak adanya regenerasi, juga semua pembinaan formal PMKRI berhenti dengan sendirinya.
Pada awal tahun 2000 atas inisiatif beberapa rekan senior yang masih peduli pada PMKRI Petojo di antaranya Sdr. Christopher Nugroho, Sdr. Ferry Chandra Kusuma, Sdr. Stanley W. da Lopez yang komit untuk membangun kembali Rayon Petojo dengan paradigma baru. Usaha ini mendapat dukungan dari DPC PMKRI Cabang Jakarta dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Nomor: IST/ DPC / I β F / 01 tertanggal 8 November 2001 Tentang: Pengangkatan Sdr. Stanley W. da Lopez sebagai Pejabat Ketua Umum Badan Pengurus PMKRI Rayon Petojo periode 2001 β 2002 dengan tugas utama Revitalisasi PMKRI Cabang DKI Jakarta Rayon Petojo.
Baca : Profil PMKRI Jakarta Barat
Leave a Reply