Setelah perguruan tinggi hadir di Medan dimana ada mahasiswa yang beragama Katolik. Beberapa dari antara mereka berkeinginan untuk membentuk wadah bagi mahasiswa Katolik. Meskipun demikian, diantara mahasiswa Katolik tersebut, kebanyakan menunggu dibanding dengan jumlah yang memelopori dan merintis.
Angin segar mulai berhembus setelah Pengurus Pusat PMKRI yang kala itu berkedudukan di Jl. Kapasari IV No. 4 Surabaya mengirimkan surat kepada mahasiswa katolik di Medan dijajaki pembentukan PMKRI. Tanggapan terhadap surat Pengurus Pusat PMKRI tersebut cukup responsif, khususnya dari Mgr. Van de Hurj yang kala itu menjabat sebagai Vikaris Apostolik KAM.
Maka segelintir mahasiswa Katolik mencoba mengadakan persiapan. Setelah beberapa mengadakan persiapan-persiapan, terbentuklah panitia persiapan pembentukan PMKRI yang terdiri dari Vincent Gan Ho San sebagai Ketua, dan T. Njok Tok Sing sebagai Sekretaris.
Sambil mempelajari Anggaran Dasar PMKRI, panitia yang berkedudukan di Jl. Shan Hai No.48 ini, mencoba menyusun Anggaran Rumah Tangga. Dalam hal ini mereka mengadakan kontak surat dengan PMKRI di kota-kota lain seperti Surabaya, Bogor, Makasar (Ujung Pandang), termasuk Pengurus Pusat sendiri.
Akhirnya baru pada tanggal 17 September 1957 bertempat di Jl. Hakka, persiapan PMKRI Cabang Medan terlaksana dengan dihadiri 13 mahasiswa ditambah moderator (Pastor C.A.L Rademaker), Kwee Keng Goan, Philem N. Purba, Hyo Tok Song, Karpianus Sipayung, Tjia Djie dan Ong Tiong Ham. Pengurus yang terbentuk antara lain :
Ketua : Vincent Gan Ho san
Wakil Ketua : Cyp Lim I Ho
Sekretaris : Timerlan Ginting
Bendahara : Go Beng Hay
Berdirinya PMKRI Cabang Medan memilih Santo Pelindungnya yaitu St. Bonaventura, karena pada saat itu yang mendirikan PMKRI Cabang Medan adalah kebanyakan mahasiswa Katolik dari USU sehingga dengan melihat lahirnya PMKRI adalah untuk rakyat tertindas dan lemah, maka dipilihlah St. Bonaventura sebagai Santo Pelindung.
Pada tahun berdirinya PMKRI Cabang Medan adalah tahun-tahun dimana negeri ini dilanda oleh adanya gerakan komunis yang pada saat itu dianggap adalah sebagai gerakan pengacau sehingga sebagai organ mahasiswa yang juga wajib menjunjung tinggi dan mempertahankan negara sehingga PMKRI turut berjuang untuk menumpas PKI yang dulunya dianggap sebagai gerakan pengacau.
Sekretariat PMKRI yang petama adalah di Jl. Pemuda No. 1 dan kemudian pindah ke Padang Bulan, Gereja Katolik Pasar 6 saat ini, dan setelah itu pindah ke Jl. S Parman No.107 yang saat ini SMA Santo Thomas. Disitu tak lama pindah kembali ke Jl. Pemuda karena tempat tersebut akan digunakan oleh KAM. Dari Jl. Pemuda pindah lagi ke Jl. Mataram No.21, dan akhirnya ke Jl. Setia Budi, Komplek Setia Budi Point, Blok B No.02.
Pada tahun 1999 PMKRI mengalami guncanagan yang sangat dahsyat dan kuat yaitu pecahnya kepengurusan PMKRI yang menyebabkan hancurnya PMKRI sampai tataran struktur dan infra struktur. Dan akhirnya kemudian terselesaikan secara pelan-pelan dengan berbagai cara dari pihak internal dan eksternal yang menginginkan PMKRI tetap jaya di Medan.
Referensi:
http://pmkricabangmedan.blogspot.com/2015/09/sejarah-pmkri-cabang-medan.html
Baca : Profil PMKRI Medan
Leave a Reply