Tagged: Chris Siner Keytimu, KNPI
- This topic is empty.
-
AuthorPosts
-
2020-11-10 at 23:15 #8029rinividiviciMember
BATAL 2 KALI
Edisi : 27/04
Tanggal : 1974-09-07
Halaman : 05
Rubrik : NAS
Penulis :
Sumber :SETELAH sekali tertunda 10 bulan berselang (TEMPO, lO Nopember 1973), penyelenggaraan Sidang ke-11 MPA (Majelis Permusyawaratan Anggota) PMKRI di Kupang akhir Agustus yang sistim tertunda untuk kedua kalinya. Kali ini bukan lagi terbentur soal kapal. Sebab jauh-jauh hari sebelum para delegasi sempat menutup kopernya, Pengurus Pusat PMKRI menerima surat Mabak yang menangguhkan penyelenggaraan MPA itu “untuk waktu yang tidak ditentukan”. Alasan resmi penolakan izin Polri tidak dijelaskan dalam surat. Hanya saja, di luaran santer terbetik kabar angin bahwa penangguhan izin itu menanti terbentuknya “cabang-cabang” KNPI di daerah-daerah sebelum Kongres I KNPI bulan depan.
; Bukan Jaminan
; Chris Siner Key Timu yang karena pembatalan MPA yang ke-2 kalinya ini masih menjabat sebagai ketua presidium PP-PMKRI, hanya mengangkat bahu menjawab pertanyaan TEMPO tentang latar-belakang penangguhan izin sidang itu, Namun andaikata betul KNPI itu yang jadi lantaran, dia tetap berpegang pada pokok-pokok fikiran PPPMKRI 5 Agustus lalu. Dalam pernyataan resmi organisasi mahasiswa yang pertama setelah Menteri PDK Syarif Thayeb pidato di lalang akhir Juli lalu — menyatakan KNPI sebagai satu-satunya wadah pemuda mahasiswa di luar kampus (TEMPO, 3 Agustus) PMKRI menamakan pemutlakan hegemoni KNPI sebagai tindakan yang “kurang bijaksana, kurang realistis, tidak demokratis dan inkonstitusionil”. “Biarlah para pemuda dan mahasiswa menentukan arah dan jalan menuju hari depannya sendiri”, begitu saran PPPMKRI. Sebab “campur tangan yang cenderung bersifat paksaan harus dijauhi”. Cara-cara begitu “bukan hanya tidak edukatif, tapi juga akan membuat KNPI sesuatu yang tidak berguna dan tidak berfungsi”.
; Sebaliknya disarankan agar “KNPI diarahkan menjadi forum komunikasi dari forum konsultasi antara generasi muda & mahasiswa yang efektif dan fungsionil, kreatif dan dinamis”. Untuk itu “KNP harus tetap independen, tidak berada dalam pengaruh atau kendali kekuatan politik manapun”. Adanya satu wadah formil bagi mahasiswa dan pemuda menurut Chris dan kawan-kawannya, “bukan jaminan bagi suksesnya pelaksanaan program yang mau dipercayakan kepada para pemuda dan mahasiswa”. Melainkan “jaminannya teletak pada kesepakatan dan keikhlasan kita merubah sikap mental, orientasi dan pola aktifitas sesuai dengan tuntutan pembaharuan dan pembangunan bangsa, di kelompok sosial-kulturil manapun kita berada dan dalam organisasi manapun kita bernaung”.
; Alamat Resmi
; Bagaimana dengan eksistensi PMKRI sendiri, dengan pembentukan KNPI di mana-mana? Mengenai soal ini, Chris belum mau memberikan jawaban secara eksplisit. Namun sebagai organisasi mahasiswa Katolik satu-satunya yang direstui, Gereja di Indonesia, Chris menggaris-bawahi pernyataan sikap Uskup Agung Jakarta, Mgr Leo Sukoto yang disampaikan dalam audiensi dengan PPPMKKI dan kemudian diulangi dalam peringatan separo abad wanita Katolik. “Baik bagi masyarakat luar maupun bagi Gereja sendiri masih dirasa perlu adanya ‘alamat’ atau ‘representasi’ resmi untuk urusan kemahasiswaan menurut prinsip Katolik”. Begitu antara lain keterangan sang waligereja. Sedang bicara tentang masalah “satu wadah” Leo Sukoto hanya menyetujui wadah “satu Nusa, satu Bangsa, dan satu Negara yang ber-Pancasila & Bhineka Tunggal Ika”. “Bagi Indonesia yang penting bukan hanya kesatuan, tapi juga kemacam-ragaman”. Sebab “mengingkari kemacamragaman, berarti mengkhianati pribadi sendiri”. Termasuk ke-bhinekaan Indonesia, adalah “kemacam-ragaman agama dan kepercayaan yang merupakan unsur kehidupan yang keramat dan sensitif”. Karena itu dia menolak gagasan untuk “menyapu bersih perbedaan-perbedaan yang ada”, dan mengusulkan agar semua golongan dibantu “supaya dapat hidup dan bekerja-sama secara sportif dan penuh toleransi yang sehat, tanpa melepaskan kepribadian masing-masing”. Tidak lupa sekretaris Majelis Agung Waligereja Indonesia (MAWI) itu mengingatkan, bahwa “zaman sekarang orang semakin menginginkan kebebasan perorangan” yang mencakup “kebebasan berserikat”.
Sumber : DataTempo.co
-
AuthorPosts
- You must be logged in to reply to this topic.