Blog

  • Sejarah Pembentukan PMKRI Jakarta Timur

    PMKRI Cabang Jakarta Timur Santo Petrus Kanisius sebelumnya bernama PMKRI DKI Jakarta Rayon Jatinegara Santus Robertus Belarminus. Berdiri pada tanggal 26 April 1964 di Jakarta.

    Kemudian pada tahun 2002, Rayon Jatinegara berubah statusnya menjadi Cabang penuh pada Sidang Majelis Permusyawaratan Anggota (MPA) PMKRI tahun 2002 di Kupang.

    Pada tahun 2004 PMKRI Cabang Jakarta Timur telah merampungkan Anggaran Rumah Tangga Cabang (ARTC) yang salah satunya menganti nama santo pelindung cabang menjadi “Santo Petrus Kanisius” sampai sekarang.

    Baca : Profil PMKRI Jakarta Timur

  • Profil : PMKRI Jakarta Timur

    Nama :
    PMKRI Cabang Jakarta Timur

    Pelindung :
    Santo Petrus Kanisius

    Alamat :
    ?
    T: ?
    E: ?
    W: ?

    Berdiri :
    26 April 1964

    Sejarah pembentukan PMKRI Jakarta Timur

    Ketua Presidium PMKRI Jakarta Timur

  • Sejarah Pembentukan PMKRI Salatiga

    PMKRI Salatiga pertama-tama terbentuk dengan status konsulat tanggal 25 Mei 1962 atas prakarsa PMKRI cabang Semarang.

    PMKRI Salatiga secara resmi menjadi cabang pada tanggal 24 April 1964 bertepatan dengan hari raya St. Markus yang menjadi pelindung bagi PMKRI cabang Salatiga.

    Baca : Profil PMKRI Salatiga

  • Profil : PMKRI Salatiga

    (lambang)

    Nama :
    PMKRI Cabang Salatiga

    Pelindung :
    Santo Markus

    Alamat :
    ?
    T: ?
    E: ?
    W: ?

    Berdiri :
    1962 ?

    Sejarah pembentukan PMKRI Salatiga

    Ketua Presidium PMKRI Salatiga

  • Profil : PMKRI Palangka Raya

    Nama :
    PMKRI Cabang Palangka Raya

    Pelindung :
    Sanctus Dionisius

    Alamat :
    ?
    T: ?
    E: ?
    W: ?

    Berdiri :
    18 April 1991

    Sejarah pembentukan PMKRI Palangka Raya

    Ketua Presidium PMKRI Palangka Raya

  • Sejarah Pembentukan PMKRI Jakarta Utara

    Sejak tahun 1962 daerah pendidikan tinggi tidak lagi berpusat di sekitar Salemba dengan Universitas Indonesia-nya, tetapi mulai tersebar di seluruh Jakarta dengan berdirinya universitas-universitas baru. Keadaan ini diikuti pula dengan makin mekarnya kota Jakarta, sehingga hunian para mahasiswa tidak lagi hanya berpusat di sekitar Menteng dan Sam Ratulangi saja. Timbullah rasa beban oleh para mahasiswa yang tinggal jauh dari margasiswa Jl. Sam Ratulangi 1 untuk datang berkumpul dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh PMKRI cabang Jakarta. Pengurus mulai memikirkan untuk membentuk tempat pertemuan yang lain, alias rayonisasi meskipun terhadap ini mula-mula ada suara yang pro dan kontra.

    Pada waktu itu selain PMKRI juga ada Kongregasi Maria Mahasiswa (KMM) dibawah bimbingan moderator yang juga moderator PMKRI yaitu Pater W. Daniel S.J. almarhum. Perkumpulan keagamaan ini banyak diikuti oleh aktifis dan pimpinan PMKRI. Untuk mengembangkan ide rayonisasi, KMM selain mengadakan pertemuan di kapel Kanisius mulai menghimpun anggotanya yang berdiam di sekitar “kota” untuk mengadakan pertemuan di rumah-rumah anggota secara bergantian, untuk akhirnya menetap di Kapel St. Josef di Jl. Dwi Warna, dengan Sdr. Gan Khen Loen sebagai perfek KMM Mangga Besar yang pertama.

    Melihat rayonisasi di KMM ini dapat berjalan dengan baik maka Pater W. Daniels S.J. mulai menghimpun dana untuk membeli rumah untuk keperluan tersebut. Pada bulan Maret 1963, aktifis KMM mendapat berita bahwa Pater telah membeli rumah di Jalan Mangga Besar 8/15, dan pada 30 Maret 1963 rumah tersebut mulai dibersihkan dan dihuni, selanjutnya juga dipakai juga untuk pertemuan KMM, tanggal tersebut sampai sekarang dipakai sebagai hari ulang tahun Marga II.

    Pada permulaan seluruh kegiatan, pemeliharaan dan perawatan gedung diserahkan kepada pimpinan KMM Mangga Besar. Masih terbayang dalam ingatan kami betapa secara gotong royong para anggota KMM bekerja bersama membersihkan gedung yang ditinggalkan penghuni lama secara tidak terawat. Gedung tersebut terus dikelola oleh Yayasan Margasiswa bersamaan dengan gedung di Jl. Sam Ratulangi.

    Setahun kemudian dibentuklah PMKRI Rayon Mangga Besar dengan Margasiswa II-nya dibawah pimpinan Sdr. Gan Khen Leon sebagai ketua pertama, yang sejak saat itu mengambil alih tanggung jawab perawatan gedung.

    Gedung Marga II dipakai untuk menampung para mahasiswa anggota PMKRI yang pertama kali datang dari daerah dan belum mendapat pemondokan. Keadaan “darurat” ini dianggap berakhir setelah dua tahun, lewat batas waktu tersebut yang bersangkutan harus meninggalkan Marga II, agar tempat dapat diberikan kepada anggota lain yang membutuhkan. Sebagai penghuni pertama ialah Dicky Hoo, Gan Khen San, Liem Kheng Hoei, Lie Tek Soei, Lie Siang To, Gouw Sin Hong, Widarto, Lauw Beng Tong, Gerry M. Sihite, Leo Batubara, Matondang, Tjoa Siong Tjoen, Tjia Djien Tjong, Philip Nio.

    Pada zaman perjuangan orde baru marga II menjadi pusat salah satu kompi dari Yon Suprapto Laskar Arief Rachman Hakim, dimana para anggota pria secara bergantian mengadakan piket jaga malam sampai satu tahun penuh sejak tanggal 1 Oktober 1965.

    Melalui salah satu ruangan bekas gudang di Marga II ini mulai bulan Desember 1965 mengudara Radio Angkatan Muda melalui frekwensi 52,9 m membawakan aspirasi angkatan muda pembaruan dan perjuangan orde baru. Tercatat sebagai teknisi ialah Yos Tanubrata dan Jusni Hilwan dengan para crew a.l. Maria Oentoe, Abby, Fin, Joice, Haryanto, Stef, Irwan, Billy, Iskandar termasuk penulis sendiri dan masih banyak kawan yang lain.

    Radio ini hanya dapat bertahan selama kurang lebih dua tahun karena tidak diberikan oleh izin oleh pemerintah untuk menjadi radio siaran swasta yang sekarang berkembang menjadi radio siaran niaga, Padahal sudah dibangun studio yang lebih besar di ruangan depan.

    Dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia Rayon Mangga Besar, dikukuhkan menjadi Cabang Jakarta Utara dengan pelindung St. Albertus Magnus, berdasarkan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Anggota (MPA) No : 13/TAP/MPA XX11/2002 yang ditetapkan di Kupang pada tanggal 23 November 2002.

    PMKRI Cabang Mangga Besar merupakan Margasiswa yang pengelolaan gedung keseluruhannya dikelola oleh Badan Pengurus, dan dari segi kepemilikan yaitu milik PMKRI Cabang Mangga Besar. Hal ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi para anggotanya, bahwa kita merupakan satu-satunya Rayon yang mampu membangun dan memiliki gedung sendiri sebagai pusat kegiatan.

    Referensi :
    http://margasiswa2.blogspot.com/2018/12/sejarah-perhimpunan-mahasiswa-katolik.html

    Baca : Profil PMKRI Jakarta Utara

  • Profil : PMKRI Jakarta Utara

    Nama :
    PMKRI Cabang Jakarta Utara

    Pelindung :
    Santo Albertus Magnus

    Alamat :
    ?
    T: ?
    E: ?
    W: ?

    Berdiri :
    30 Maret 1963

    Sejarah pembentukan PMKRI Jakarta Utara

    Ketua Presidium PMKRI Jakarta Utara

  • Sejarah Pembentukan PMKRI Samarinda

    PMKRI Cabang Samarinda berstatus calon cabang setelah PP PMKRI mengadakan Masa Orentasi Calon Anggota PMKRI Angkatan I pada tanggal 24-28 Februari 1994.

    Sembilan bulan kemudian tepatnya pada tanggal 23 November 1994 status calon cabang diresmikan menjadi cabang penuh dalam sidang MPA-XVIII melalui TAP MPA No 03/TAP/MPA-XVIII/1994 di Medan Sumatera Utara.

    Hari berdirinya PMKRI Cabang Samarinda diperingati setiap tanggal 28 Februari, terhitung mulai tahun 1994.

    Baca : Profil PMKRI Samarinda

  • Profil : PMKRI Samarinda

    (lambang)

    Nama :
    PMKRI Cabang Samarinda

    Pelindung :
    Santo Ignatius De Loyola

    Alamat :
    ?
    T: ?
    E: ?
    W: ?

    Berdiri :
    28 Februari 1994

    Sejarah pembentukan PMKRI Samarinda

    Ketua Presidium PMKRI Samarinda

You cannot copy content of this page